Tingkatkan Potensi Desa Wisata, 147 Negara Bebas Visa Kunjungan
Yoadit.com - Potensi wisata Indonesia semakin bersinar dari tahun ke tahun, apalagi
setelah pemerintah menerapkan kebijakan bagi 147 negara bebas visa kunjungan ke
Indonesia. Wisatawan mancanegara akan jauh lebih mudah datang ke Indonesia
untuk berwisata.
Berikut ini daftar beberapa negara yang boleh datang dan menetap di Indonesia tanpa visa selama 30 hari:
Fasilitas ini baru berlaku jika tiba di bandar udara berikut: Ambon (AMQ), Balikpapan (BPN), Bandung (BDO), Batam (BTH), Biak (BIK), Denpasar-Bali (DPS), Jakarta:Soekarno-Hatta (CGK), Kupang (KOE), Lombok (LOP), Makassar (UPG), Manado (MDC), Medan Kuala Namu (KNO), Padang (PDG), Palembang (PLM), Pekanbaru (PKU), Pontianak (PNK), Surakarta (Solo) (SOC) atau Surabaya (SUB).
sumber: berdesa.wordpress.com
![]() |
via Kiblat.net |
Bagi desa-desa yang memiliki potensi menjadi desa wisata, hal ini menjadi
kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan untuk menarik kunjungan wisatawan
ke desanya.
Kebijakan bebas visa kunjungan bagi 147 negara ini diterbitkan oleh
Presiden Joko Widodo dalam Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2015.
Diharapkan nantinya kebijakan bebas visa kunjungan tersebut dapat memberi
dampak bagi pertumbuhan turis asing yang datang ke Indonesia.
Misalnya saja ketika baru 47 negara yang dibebaskan, pertumbuhan
wisatawan mancanegara sudah mencapai 19 persen. Padahal, sebelum ada kebijakan tersebut
pertumbuhan hanya mencapai 6-8 persen saja.
Maka dengan bertambahnya jumlah negara yang mendapatkan fasilitas bebas
visa kunjungan akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan turis ke Indonesia yang
lebih signifikan.
Berikut ini daftar beberapa negara yang boleh datang dan menetap di Indonesia tanpa visa selama 30 hari:
- Aljazair
- Angola
- Argentina
- Austria
- Azerbaijan
- Bahrain
- Belarus
- Belgia
- Brunei
- Bulgaria
- Kamboja
- Kanada
- Chili
- Republik Rakyat Tiongkok
- Kroasia
- Siprus
- Ceko
- Denmark
- Dominika
- Ekuador
- Mesir
- Estonia
- Fiji
- Finlandia
- Prancis
- Jerman
- Ghana
- Yunani
- Hong Kong
- Hongaria
- Islandia
- India
- Irlandia
- Italia
- Jepang
- Yordania
- Kazakhstan
- Kuwait
- Kirgizstan
- Laos
- Latvia
- Lebanon
- Liechtenstein
- Lituania
- Luksemburg
- Macau
- Malaysia
- Maladewa
- Malta
- Meksiko
- Monako
- Maroko
- Myanmar
- Belanda
- Selandia Baru
- Norwegia
- Oman
- Panama
- Papua Nugini
- Peru
- Filipina
- Polandia
- Portugal
- Qatar
- Rumania
- Rusia
- San Marino
- Arab Saudi
- Seychelles
- Singapura
- Slowakia
- Slovenia
- Afrika Selatan
- Korea Selatan
- Spanyol
- Suriname
- Swedia
- Swiss
- Taiwan
- Tanzania
- Thailand
- Timor Leste
- Tunisia
- Turki
- Uni Emirat Arab
- Britania Raya
- Amerika Serikat
- Vatikan
- Venezuela
- Vietnam
Fasilitas ini baru berlaku jika tiba di bandar udara berikut: Ambon (AMQ), Balikpapan (BPN), Bandung (BDO), Batam (BTH), Biak (BIK), Denpasar-Bali (DPS), Jakarta:Soekarno-Hatta (CGK), Kupang (KOE), Lombok (LOP), Makassar (UPG), Manado (MDC), Medan Kuala Namu (KNO), Padang (PDG), Palembang (PLM), Pekanbaru (PKU), Pontianak (PNK), Surakarta (Solo) (SOC) atau Surabaya (SUB).
Keberhasilan Desa Nglanggran Sebagai Desa Wisata
Peluang bagi desa-desa yang memiliki potensi wisata akan semakin besar untuk meningkatkan kunjungan turis asing ke desanya. Pasalnya, turis-turis asing sangat menyukai eksotisme alam yang ada di wilayah-wilayah pedesaan di Indonesia.
Selain itu, situasi sosial pedesaan juga menjadi daya tarik yang sangat potensial untuk menarik minat para turis asing.
Fakta juga membuktikan beberapa desa yang mengembangkan dirinya menjadi
desa wisata banyak memperoleh keuntungan baik profit maupun benefit dengan
kehadiran para turis asing tersebut.
Contohnya, seperti yang terjadi di Desa Nglanggran, Kec Patuk,
Gunungkidul, Yogyakarta. Warga di desa ini sukses menjadikan situs Gunung Purba
yang berwujud gunung bebatuan raksasa sebagai magnit bagi turis asing yang
datang ke Yogyakarta.
![]() |
via traveltodayindonesia.com |
Mulanya, wisatawan berdatangan ke Desa Nglanggran karena tertarik dengan
pesona Gunung Purba yang telah jutaan tahun berselimut misteri di desa ini.
Warga desa yang menyadari betapa besarnya potensi obyek wisata yang
dimilikinya pun bahu-membahu menjadikan desanya sebagai desa wisata dengan
menambahkan berbagai fasilitas dan pesona.
Saat ini, obyek wisata di desa tersebut kian bertambah. Mulai dari danau
buatan di puncak bukit yang menyajikan pesona Gunung Purba, arena flying fox
yang menantang adrenalin, air terjun alami, hingga wisata kuliner yang sedap
dan menggugah selera. Desa Nglanggran pun telah disulap menjadi magnit wisata
yang luar biasa.
Alhasil, pendatapan yang besar diperoleh warga desa Nglanggran. Pendapatan
tersebut diperoleh dari tiket masuk wisata, usaha transportasi, wisata kuliner,
homestay, pemandu wisata, hingga meningkatnya kapasitas sejumlah UMKM yang
memproduksi makanan khas di desa tersebut.
Bahkan, kekompakan warga desa ini juga diwujudkan dengan bentuk bangunan
rumah mereka. Kini, segala pembangunan di Desa Nglanggran diarahkan pada visi sebagai
desa wisata.
Begitu banyak manfaat yang dirasakan oleh warga desa Nglanggran karena
berhasil membuktikan, dan membangun diri menjadi desa wisata dengan daya tarik
yang luar biasa.
sumber: berdesa.wordpress.com
Posting Komentar