Jenis-jenis Usaha untuk Inspirasi BUMDES
Yoadit.com - Bagaimana menentukan jenis usaha yang tepat untuk BUM Desa? Permasalahan
ini ternyata masih ada di beberapa desa yang belum menemukan jenis usaha tepat
yang sesuai dengan potensi yang dimiliki desa tersebut.
Jenis-jenis Usaha BUMDES
1. Bisnis Sosial (Social Business)
2. Bisnis Penyewaan (Renting)
3. Usaha Perantara (Brokering)
4. Usaha Produksi dan/atau Berdagang
(Trading)
5. Bisnis Keuangan (Financial Business)
6. Usaha Bersama (Holding)
Inspirasi Usaha BUMDES Sukses di Berbagai
Daerah
1. BUMDES Tirta Mandiri Ponggok, Jawa Tengah
2. BUMDES Panggungharjo, Yogyakarta
3. BUMDES Ganeas Sejahtera, Jawa Barat
4. BUMDES Desa Majasari, Jawa Barat
5. BUMDES Karya Makmur, Kalimantan Tengah
Biasanya ada beberapa kemungkinkan ketika BUMDES didirikan, yaitu BUMDES sudah
memiliki jenis usaha yang sudah dijalankan sebelumnya, baru memiliki usaha pada
saat pendiriannya, atau belum memiliki usaha saat pendiriannya.
Baca juga: 5 Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Untung Besar di Daerah Pedesaan
Baca juga: 5 Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Untung Besar di Daerah Pedesaan
Mungkin menentukan jenis usaha yang tepat tidak begitu menjadi masalah
bagi BUMDES yang sudah memiliki atau menjalankan suatu jenis usaha sebelumnya.
Namun bagi beberapa desa tentu menjadi persoalan yang rumit karena
menentukan jenis usaha yang tepat dan dapat bertahan lama bahkan mampu
berkembang menjadi besar bukanlah hal yang mudah.
Posting berikut ini kita akan mencari tahu bersama apa saja jenis-jenis
usaha yang bisa diterapkan untuk BUM Desa dan kira-kira jenis usaha apa yang
tepat dengan potensi di desa Anda.
Jenis-jenis Usaha BUMDES
Penentuan jenis usaha yang akan menjadi unit bisnis BUMDES harus dilakukan
secara seksama dan dengan pertimbangan yang matang.
Jenis usaha tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di desa serta memiliki peluang pasar yang menjanjikan sehingga mampu memberikan
keuntungan dan nilai tambah eknonomi bagi BUM Desa.
Berdasarkan Permendesa No 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa sudah disebutkan beberapa
jenis bisnis yang dapat menjadi pilihan.
Tepatnya pada pasal 19 sampai 24, di situ tertera beberapa menu bisnis
yang bisa menjadi inspirasi saat mendirikan BUMDES.
Klasifikasi jenis usaha BUMDES yang dapat dipilih dan dikembangkan
meliputi:
- Bisnis sosial sederhana yang memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
- Bisnis penyewaan barang.
- Usaha perantara yang memberikan jasa pelayanan kepada warga.
- Bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang barang-barang tertentu.
- Bisnis keuangan yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro.
- Usaha bersama sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa.
Berikut ini kami akan mengulas lebih jauh mengenai klasifikasi
jenis-jenis usaha tersebut.
1. Bisnis Sosial (Social Business)
Maksudnya adalah bisnis sosial sederhana yang memberikan pelayanan umum
(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan finansial.
Pengembangan jenis-jenis usaha semacam ini cukup menarik dan memiliki
peluang besar mengingat kebutuhan dan potensi di desa masih relatif tersedia.
Hanya saja potensi keuntungannya memang cukup terbatas karena fungsi
sosialnya harus lebih ditonjolkan ketimbang mengejar keuntungan semata.
Beberapa contoh dari jenis usaha ini di antaranya seperti penyediaan air
bersih dan air minum desa, usaha listrik mandiri desa, SPBU desa, lumbung
pangan, serta jenis usaha yang mengandalkan sumber daya lokal dan teknologi
tepat guna lainnya.
2. Bisnis Penyewaan (Renting)
Bisnis penyewaan yang dimaksud bertujuan untuk melayani kebutuhan
masyarakat Desa dan mampu menghasilkan Pendapatan Asli Desa. Jenis usaha ini
memiliki peluang yang cukup besar karena relatif mudah untuk dijalankan.
Beberapa kegiatan usaha penyewaan yang bisa dilakukan meliputi penyewaan
alat transportasi, gedung pertemuan, perlengkapan resepsi atau hajatan, sewa
ruko (rumah toko), tanah milik desa, dan barang-barang sewaan lainnya.
3. Usaha Perantara (Brokering)
Jenis usaha ini memberikan jasa pelayanan kepada warga dengan unit usaha
BUMDES sebagai perantaranya.
Sejumlah contoh usaha perantara yang dapat dikembangkan di antaranya jasa
pembayaran listrik, jasa penyaluran pupuk bersubsidi, jasa memasarkan produk
hasil komoditi masyarakat desa, dan jasa pelayanan lainnya.
4. Usaha Produksi dan/atau Berdagang
(Trading)
Klasifikasi usaha BUMDES yang berikutnya adalah bisnis yang berproduksi
dan/atau berdagang barang-barang tertentu guna memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitar ataupun untuk skala pasar yang lebih luas.
Contoh usaha yang berproduksi misalnya, pendirian pabrik es batu, pabrik
pupuk organik, pabrik asap cair, pabrik batu bata, pengelolaan sumur bekas
tambang, dan kegiatan bisnis yang sifatnya memproduksi barang lainnya.
Sedangkan untuk contoh usaha perdagangan misalnya pemasaran hasil
pertanian, penjualan peralatan pertanian, usaha memasarkan kerajinan desa atau
produk-produk unggulan desa lainnya, dan masih banyak lagi.
5. Bisnis Keuangan (Financial Business)
Bisnis keuangan yang dilakukan BUMDES harus ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha di Desa
sehingga masyarakat memperoleh akses permodalan guna keberlangsungan usaha yang
mereka jalankan.
Contoh jenis usaha ini di antaranya seperti pengembangan Lembaga
Perkreditan Desa (LPD), Lembaga Kredit Mikro (LKM), usaha pegadaian desa, serta
jenis usaha lainnya yang berhubungan dengan jasa keuangan dan permodalan.
Bisnis ini juga berperan dalam menghubungkan warga yang memiliki dana
berlebih untuk disalurkan sebagai pinjaman modal kepada pelaku usaha di desa.
Akan tetapi sebaiknya jenis usaha semacam ini diprioritaskan pada kredit
untuk kebutuhan yang lebih produktif sehingga kegiatan ekonomi dan bisnis di
desa dapat tetap berjalan dengan baik.
6. Usaha Bersama (Holding)
Usaha bersama pada BUMDES merupakan induk dari unit-unit usaha yang
dikembangkan masyarakat desa baik dalam skala lokal maupun untuk kawasan
pedesaan.
Contoh dari jenis usaha bersama meliputi pengembangan desa wisata yang
mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat, pengembangan
kapal desa berskala menengah untuk mengorganisir nelayan kecil, pembangunan
terminal agribisnis yang mengatur tata niaga sejumlah komoditas unggulan desa,
dan masih banyak lagi.
Ada begitu banyak jenis dan contoh usaha BUMDES di Indonesia, tetapi
belum tentu usaha tersebut dapat berhasil dan sukses. Pasalnya, ada banyak
faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari suatu usaha di desa.
Tidak hanya terbatas pada akses permodalan saja, tetapi bagaimana cara
kita mengelola usaha tersebut.
Inspirasi Usaha BUMDES Sukses di Berbagai
Daerah
Berbicara tentang bisnis, ada begitu banyak contoh bisnis khususnya untuk
BUMDES yang memiliki prospek sangat bagus. Semua hal yang ada di desa bisa
dimanfaatkan untuk menjadi potensi usaha yang menguntungkan.
Namun, hanya sedikit yang jeli dalam memanfaatkan potensi tersebut. Modal
yang besar belumlah cukup untuk menjamin kesuksesan dari sebuah bisnis.
Kuncinya ada pada bagaimana memilih dan menentukan jenis usaha yang tepat
bagi BUMDES agar bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat desa sehingga usaha
tersebut bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Berikut ini kami bagikan beberapa inspirasi dari contoh-contoh usaha
BUMDES yang sukses di beberapa daerah di Indonesia:
1. BUMDES Tirta Mandiri Ponggok, Jawa Tengah
Desa Ponggok memiliki banyak contoh usaha BUMDES yang mengantarkannya
meraih penghargaan di Expo Bumdes pada tahun 2017. Desa ini dinobatkan sebagai
Desa Terbaik dalam hal Pemberdayaan Masyarakat.
BUMDES Desa Ponggok memiliki tiga jenis usaha, antara lain:
- Umbul Ponggok: Wisata air alami yang dapat digunakan untuk kegiatan snorkeling, dan diving. Kawasan wisata ini juga menyediakan jasa foto prawedding di dalam air.
- Toko Desa Sumber Penguripan: Toko yang melayani kebutuhan masyarakat desa ini menjual aneka kebutuhan rumah tangga dan menjadi distributor bagi UMKM warga Ponggok.
- Ponggok Ciblon: Unit Usaha dari wisata air Umbul Ponggok yang masih dalam tahap pengembangan.
2. BUMDES Panggungharjo, Yogyakarta
Usaha BUMDES di Desa Panggungharjo, yang mengolah limbah minyak goreng
(jelantah). Selain itu, desa ini juga mengembangkan unit usaha lainnya seperti
Argo Energi, Swalayan Desa (Minimarket Desa), dan Edu Tourism (Kampung Wisata
Edukatif).
3. BUMDES Ganeas Sejahtera, Jawa Barat
Meski sempat mengalami pembekuan selama 3 tahun karena mengalami kerugian
yang cukup besar, BUMDES Ganeas Sejahtera kembali bangkit, memperbaiki
manajemen dan membentuk unit usaha baru berupa Unit Simpan Pinjam.
Jenis usaha yang dijalankan berupa pengelolaan sampah dan kini telah
berkembang dengan memiliki 3 unit kendaraan pengangkut sampah untuk melayani
sekitar 52 kepala keluarga.
4. BUMDES Desa Majasari, Jawa Barat
Jenis usaha yang dijalankan oleh BUMDES di Desa Majasari adalah
penggemukan sapi. Sekarang ini BUMDES tersebut telah memiliki 200 ekor sapi
yang juga diikutkan dalam lomba ternak berprestasi di tingkat Provinsi.
5. BUMDES Karya Makmur, Kalimantan Tengah
Jenis usaha yang dimiliki BUMDES Karya Makmur ialah usaha jual beli sawit
dan penjualan pupuk non subsidi. Terbentuknya BUMDES Karya Makmur
dilatarbelakangi nasib petani sawit skala kecil yang mengalami kesulitan untuk
menjual hasil panennya.
Pasalnya, pengepul besar hanya mau mengambil hasil panen sawit dengan
jumlah di atas 2,5 ton. Kurang dari itu, petani harus mengantarkannya ke pos
pengepul yang jaraknya jauh dan harganya tidak sesuai dengan pengobanan waktu
serta tenaga yang dikeluarkan.
BUMDES ini menerapkan sistem ‘door to door’ atau “jemput bola” untuk
membantu para petani yang ingin menjual hasil panen sawitnya. Bahkan, hasil
panen di bawah 100 kg tetap diangkut sehingga membuat para petani sawit lebih
semangat untuk mengelola lahan sawitnya.
Itulah sejumlah inspirasi BUMDES yang sukses dari beberapa daerah di
Nusantara. Dengan membaca ulasan di atas, diharapkan dapat membantu pengelola
BUMDES dalam memilih jenis usaha apa yang cocok dijalankan di desanya.
Sumber: www.berdesa.com | updesa.com
Posting Komentar